Senin, 08 September 2014

Subsidi BBM Tidak Dimakan Orang Kaya

Banyak orang beli moror karna alasan lebih hemat naik motor daripada naik angkutan umum, satu liter premium untuk motor 110cc bisa untuk perjalanan Jakarta Bekasi bolak-balik. Sedangkan naik bus Jakarta Bekasi ongkosnya 10ribu itupun jika tidak ada pengamen dalam bus yang pamer tato menakut-nakuti ibu-ibu.

Banyak yang beli motor karna alasan menghemat ongkos tranpotasi, dan ternyata biaya naik motor memang benar lebih hemat dari pada naik angkutan umum. 

Jadi tidak benar kalau subsidi BBM itu hannya dinikmati orangkaya, kalau harga BBM dinaikan jelas ongkos angkutan umum juga ikut naik, yang naik motor dan naik angkutan umum mereka yang menengah kebawah, orang miskin tidak mungkin maksakan diri jalan kaki. kalau semua orang miskin itu jalan kaki tidak pernah naik kendaraan umum' baru benar adanya kalau subsidi BBM itu hannya dinikmati orang kaya.

Bagi orang kaya tidak masalah sekalipun harga BBM 40ribu' karna mereka mampu beli, yang menjadi masalah itu bukan tentang harga BBM-nya, juga bukan tentang orang kaya yang makan subsidi BBM, tapi harga barang industri selalu naik jika harga BBM naik. Nah bagaimana supaya harga barang dan kontrakan rumah tidak naik sekalipun harga BBM naik, itu bahasa sederhananya.

Kalau harga beras dan semua hasil pertanian saya setuju naik, karna saya cinta petani. hannya orang keblinger yang suka beras murah, hannya petani yang beralih jadi tukang ojek yang suka beras murah, hannya orang kota yang tidak pernah tahu panasnya nanam padi yang suka beras murah, beras itu harus mahal agar petani makmur. Yang murah itu seharusnya barang-barang industri, seperti cina yang selalu berinovasi keluarkan produk murah' itu baru cerdas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar